Pasar Comboran Malang, yang kini dikenal sebagai pusat barang bekas dan antik terbesar di kota ini, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan sosial dan ekonomi Malang. Asal usulnya bermula dari aktivitas jual beli barang bekas yang dilakukan oleh penduduk setempat pada masa kolonial. Nama "Comboran" sendiri berasal dari kata "combor," yang dalam bahasa Jawa berarti air yang menggenang atau becek. Dahulu, lokasi pasar ini memang sering tergenang air, sehingga sebutan ini melekat hingga sekarang.
Pada awalnya, Pasar Comboran hanya berupa tempat berkumpulnya para pedagang kecil yang menjual barang-barang bekas, termasuk onderdil kendaraan, peralatan rumah tangga, dan pakaian. Seiring berjalannya waktu, pasar ini berkembang menjadi lebih besar dan terorganisir, menarik perhatian pembeli dari berbagai daerah. Pasar Comboran juga menjadi ikon bagi masyarakat Malang sebagai tempat di mana barang-barang langka dan unik dapat ditemukan dengan harga yang terjangkau.
Lokasinya yang strategis di tengah kota membuat Pasar Comboran semakin ramai dikunjungi, baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan. Selain barang-barang bekas, pasar ini juga mulai menawarkan berbagai barang antik, seperti perabotan zaman kolonial, keris, batu akik, dan barang koleksi lainnya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Popularitas Pasar Comboran sebagai pusat barang bekas dan antik ini semakin meningkat seiring waktu, hingga menjadi salah satu destinasi belanja yang wajib dikunjungi di Malang.
Keberadaan Pasar Comboran tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dari warisan budaya kota Malang. Pasar ini mencerminkan semangat masyarakat setempat dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman. Bagi yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan keunikan Pasar Comboran, informasi lengkapnya dapat ditemukan di KeMalangAja.com.
Dengan segala sejarah dan perkembangan yang dimilikinya, Pasar Comboran Malang tetap menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial yang penting di kota ini, sekaligus menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Kota Malang dari masa ke masa.